Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

Konsultan

Strategi Green Economy, Peran Teknologi dan Inovasi dalam Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 2 Desember 2024   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber GEN AI

Ali Mutaufiq., S.E., M.M.,CAIA., CODS

Pendahuluan

Pembangunan berkelanjutan telah menjadi agenda global dalam beberapa dekade terakhir. Green economy atau ekonomi hijau muncul sebagai salah satu strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut. Konsep ini berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara efisien dan ramah lingkungan, tanpa mengorbankan potensi ekonomi dan sosial. Teknologi dan inovasi memegang peranan penting dalam mewujudkan ekonomi hijau, karena keduanya dapat mendukung efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan penggunaan sumber daya yang lebih bijaksana. Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi dan inovasi berperan dalam mewujudkan green economy dan memberikan contoh dari berbagai negara.

Apa itu Green Economy?

Green economy atau ekonomi hijau merujuk pada ekonomi yang berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan keadilan sosial sambil mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. Prinsip utama dari green economy adalah pencapaian pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya alam. Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, green economy bertujuan untuk mendukung tiga pilar utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Berdasarkan laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP), ekonomi hijau memiliki dua elemen penting:

  1. Pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon: Menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui inovasi teknologi yang ramah lingkungan.
  2. Efisiensi sumber daya: Mengoptimalkan penggunaan energi, air, dan bahan baku untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.

Peran Teknologi dalam Green Economy

Teknologi memainkan peran penting dalam mendukung transisi menuju green economy. Beberapa teknologi yang berkontribusi pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan meliputi:

  1. Energi Terbarukan: Pengembangan teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, biomassa, dan hidroelektrik telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan ketergantungan pada energi fosil. Negara-negara seperti Jerman dan China telah menjadi pelopor dalam adopsi teknologi energi terbarukan. Misalnya, Jerman dengan program Energiewende berusaha untuk mengalihkan sebagian besar pasokan energinya dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.
  2. Efisiensi Energi: Teknologi efisiensi energi memungkinkan pengurangan konsumsi energi dalam sektor industri, transportasi, dan rumah tangga. Inovasi dalam teknologi bangunan hijau, kendaraan listrik, dan peralatan hemat energi adalah contoh penerapan efisiensi energi dalam kehidupan sehari-hari. Negara seperti Norwegia telah berhasil mengintegrasikan kendaraan listrik sebagai solusi utama untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.
  3. Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Alam: Inovasi dalam teknologi pengelolaan air, tanah, dan biomassa juga sangat penting. Misalnya, Israel terkenal dengan teknologi irigasi tetes yang sangat efisien dalam penggunaan air untuk pertanian, yang sangat relevan di daerah dengan sumber daya air terbatas. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan hasil pertanian tetapi juga mengurangi pemborosan air yang berlebihan.
  4. Pengolahan Sampah dan Daur Ulang: Teknologi daur ulang yang efisien membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Teknologi pengolahan sampah menjadi energi atau bahan baku lainnya menjadi semakin penting. Negara-negara seperti Swedia telah berhasil mengimplementasikan sistem daur ulang dan pengolahan sampah yang sangat efektif, sehingga negara tersebut bahkan mengimpor sampah untuk diproses lebih lanjut.

Peran Inovasi dalam Green Economy

Inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga mencakup penciptaan model bisnis baru yang berkelanjutan, perbaikan dalam kebijakan publik, dan pengembangan praktik industri yang lebih ramah lingkungan. Beberapa inovasi utama dalam konteks ekonomi hijau meliputi:

  1. Model Bisnis Berkelanjutan: Banyak perusahaan mulai mengadopsi model bisnis yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada keberlanjutan. Patagonia, sebuah perusahaan pakaian asal Amerika Serikat, dikenal dengan komitmennya terhadap keberlanjutan dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Model bisnis ini telah menunjukkan bahwa inovasi dalam desain produk dan operasional dapat menghasilkan keuntungan sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.
  2. Finansial Hijau: Inovasi dalam sektor keuangan juga berperan penting. Green bonds (obligasi hijau) dan investasi yang berfokus pada keberlanjutan menjadi semakin populer di pasar global. Negara-negara seperti Prancis dan China telah memperkenalkan green bonds untuk mendanai proyek-proyek yang berfokus pada pengurangan emisi karbon dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
  3. Kebijakan Pemerintah dan Regulasi: Pemerintah memainkan peran kunci dalam menciptakan iklim yang mendukung inovasi hijau melalui kebijakan dan regulasi yang tepat. Misalnya, Denmark telah menerapkan kebijakan yang mendukung investasi dalam energi terbarukan, dengan memberikan insentif pajak kepada perusahaan yang mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline