Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

Konsultan

Membangun Keuangan Keluarga yang Sehat dengan Manajemen Keuangan Syariah

Diperbarui: 23 November 2024   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber Gen AI

Ali Mutaufiq, S.E., M.M., CAIA., CODS

Pendahuluan

Manajemen keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan dalam keluarga. Dalam Islam, pengelolaan keuangan keluarga tidak hanya berorientasi pada keuntungan duniawi, tetapi juga harus sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Konsep ini bertujuan untuk mencapai kemaslahatan, keadilan, dan keberkahan dalam kehidupan. Artikel ini membahas cara membangun keuangan keluarga yang sehat melalui manajemen keuangan syariah, dilengkapi dengan dalil dari Al-Qur'an, hadis, serta teori pendukung.

Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Syariah dalam Keluarga

  1. Hifz al-Mal (Menjaga Harta)

Dalam Islam, menjaga dan mengelola harta secara bijak adalah kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menjamin keberlanjutan hidup.

Dalil Al-Qur'an:

"...dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu)..." (QS. An-Nisa: 5)

  1. Mencari Keberkahan dalam Penghasilan

Penghasilan harus diperoleh melalui cara yang halal dan thayyib (baik). Riba, gharar (ketidakjelasan), dan maysir (perjudian) harus dihindari.

Hadis Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima yang baik-baik saja." (HR. Muslim)

  1. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline