Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

Konsultan

Bisnis Berkelanjutan, Kolaborasi UMKM dan Mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dalam Menghadirkan Teknologi untuk Lingkungan dalam Perspektif Azd-Zdari'ah

Diperbarui: 15 November 2024   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gen AI

Ali Mutaufiq

Pendahuluan

Di tengah kesadaran global yang semakin tinggi terhadap keberlanjutan dan tantangan lingkungan, penting bagi sektor ekonomi, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk beradaptasi dengan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Kabupaten Bekasi, yang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia, memiliki lebih dari 100.000 UMKM yang tersebar di berbagai sektor. Namun, banyak dari UMKM ini yang masih menghadapi kendala dalam mengimplementasikan teknologi yang dapat mendukung keberlanjutan dan efisiensi operasional.

Mahasiswa dari STIE BII Bekasi, yang merupakan bagian dari Generasi Z (Gen Z), memiliki potensi besar untuk membawa inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan ke dalam sektor UMKM. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat membantu UMKM mengintegrasikan solusi teknologi yang mengurangi dampak lingkungan dan mendorong keberlanjutan bisnis. Perspektif Azd-Zdari'ah dalam Islam, yang menekankan pada pencegahan kerusakan dan promosi perbaikan, dapat menjadi dasar etis dan moral yang kuat untuk mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan.

Artikel ini akan membahas bagaimana kolaborasi antara UMKM di Kabupaten Bekasi dan mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dapat mewujudkan bisnis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi dalam perspektif Azd-Zdari'ah. Selain itu, akan disertakan data mengenai UMKM di Kabupaten Bekasi serta referensi dari Al-Qur'an dan hadis yang relevan.

UMKM di Kabupaten Bekasi: Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Berkelanjutan

Kabupaten Bekasi, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan keberadaan lebih dari 100.000 UMKM. UMKM ini tersebar di berbagai sektor, mulai dari kuliner, fashion, manufaktur, hingga pertanian. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi, sekitar 70% dari UMKM di daerah ini bergerak di sektor manufaktur dan kuliner, yang umumnya menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah dan penggunaan sumber daya alam yang efisien.

Namun, di tengah tantangan tersebut, Kabupaten Bekasi juga memiliki peluang besar untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi biaya listrik, teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien, serta produk yang lebih ramah lingkungan dapat membantu UMKM tidak hanya dalam meningkatkan daya saing, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

Melalui kolaborasi dengan mahasiswa STIE BII Bekasi, yang menguasai teknologi digital dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu sosial dan keberlanjutan, UMKM dapat memperkenalkan inovasi yang mendukung keberlanjutan. Teknologi digital dan solusi ramah lingkungan yang diperkenalkan oleh generasi muda ini dapat membantu UMKM mengatasi kendala yang dihadapi dan membuka peluang baru dalam bisnis yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi UMKM dan Mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dalam Bisnis Berkelanjutan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline