Oleh : Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA., CODS
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam tidak hanya mengukur kemajuan dari segi material atau kuantitatif, tetapi juga dari sisi moral, sosial, dan spiritual. Dalam kerangka ini, Maqoshid Syari'ah (tujuan utama dari hukum Islam) memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana perekonomian harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, kesejahteraan umat manusia, dan keberlanjutan. Maqoshid Syari'ah berfokus pada pencapaian kesejahteraan (al-falah) yang bersifat menyeluruh, baik dalam dimensi duniawi maupun ukhrawi.
Apa Itu Maqoshid Syari'ah?
Maqoshid Syari'ah adalah tujuan-tujuan dasar dari hukum Islam yang diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas hidup manusia secara keseluruhan. Maqid ini terdiri dari lima prinsip utama, yaitu:
- Dn (Agama): Menjaga dan memelihara agama agar umat dapat beribadah dengan baik.
- Nafs (Nyawa): Melindungi kehidupan manusia dan mencegah segala bentuk kematian atau kerusakan yang tidak sah.
- Aql (Akal): Memelihara akal sehat dan kebebasan berpikir, serta mencegah kerusakan yang dapat menghalangi kecerdasan.
- Nasl (Keturunan): Menjaga keturunan dan keluarga agar hidup dengan penuh kehormatan dan martabat.
- Ml (Harta): Memelihara harta benda dan kekayaan agar digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sah dan adil.
Dalam perspektif pembangunan ekonomi, prinsip ml atau harta adalah yang paling relevan karena berhubungan langsung dengan produksi, distribusi, dan konsumsi kekayaan dalam masyarakat. Namun, semua prinsip tersebut saling terkait dan mendukung pencapaian tujuan ekonomi yang berkeadilan.
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Maqoshid Syari'ah
Pembangunan ekonomi menurut Maqoshid Syari'ah bertujuan untuk mencapai kesejahteraan hidup yang holistik dan berkelanjutan, yaitu dengan memperhatikan kesejahteraan materi, sosial, moral, dan spiritual. Dalam pandangan ini, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dilihat sebagai angka atau peningkatan pendapatan, tetapi juga sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara adil, mengurangi ketimpangan sosial, dan menjaga kelestarian alam.
Pembangunan ekonomi yang sesuai dengan Maqoshid Syari'ah harus mencakup beberapa aspek penting berikut:
1. Keseimbangan Antara Dimensi Material dan Spiritual
Maqoshid Syari'ah mengajarkan bahwa pencapaian kesejahteraan harus mencakup kedua dimensi tersebut---material dan spiritual. Islam tidak menganggap bahwa pencapaian kekayaan duniawi menjadi tujuan akhir, melainkan sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan moral.