Lihat ke Halaman Asli

Ali Mustahib Elyas

TERVERIFIKASI

Bacalah atas nama Tuhanmu

Sesi Moderasi Beragama pada Matsama MTsN 24 Jakarta

Diperbarui: 15 Juli 2024   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari ketiga kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama) tahun ajaran 2024-2025 di MTsN 24 Jakarta Timur, tepatnya pada Jum'at tanggal 12 Juli 2024, rangkaian acara hari itu tiba giliran sesi materi Moderasi Beragama. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep moderasi kepada para calon siswa madrasah yang baru.

Pembukaan Sesi

Acara dimulai dengan sesi tanya jawab tentang arti moderasi. Teknik deskriptif digunakan agar peserta Matsama terstimulasi untuk berpikir dan dapat menemukan sendiri makna dari kata moderasi. Peserta dengan antusias menyampaikan pemahaman mereka tentang moderasi, yang di antaranya ada yang menyebut kata netral, serasi, seimbang, adil, dan sesuai.

Narasumber menyambut baik temuan dan partisipasi aktif para peserta sebagai tanda kecerdasan mereka sebagai calon siswa MTsN 24 Jakarta. "Luar biasa! Semua jawaban kalian benar. Wahh....cerdas-cerdas semua ya calon siswa tahun ini"

Pembahasan Materi

Selanjutnya, materi difokuskan pada pembahasan tentang tiga contoh perilaku moderat yang penting, yaitu Toleransi, Adil, dan Persamaan. Narasumber menjelaskan secara rinci makna dan pentingnya ketiga nilai moderasi ini dalam kehidupan sehari-hari:

1. Toleransi: Peserta diberikan pemahaman bahwa toleransi berarti menghargai perbedaan, baik dalam hal agama maupun aspek lainnya. Hal ini penting untuk menciptakan harmoni dalam berbagai situasi.

2. Adil: Adil dijelaskan sebagai sikap yang tidak memihak, bahkan terhadap teman dekat sendiri. Peserta diingatkan pentingnya memberikan teguran jika diperlukan, meskipun kepada orang terdekat.

3. Persamaan: Nilai persamaan ditekankan sebagai prinsip bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Contoh konkret disampaikan, seperti perempuan dapat menjadi polisi atau tentara dengan tetap mempertahankan identitas agama mereka.

Pengakhiran Sesi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline