Lihat ke Halaman Asli

Ali Mustahib Elyas

TERVERIFIKASI

Bacalah atas nama Tuhanmu

Pendidikan yang Independen, Inspirasi dari Sistem Wakaf

Diperbarui: 22 Juni 2024   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah pondasi penting dalam pembangunan bangsa dan peradaban. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu bersikap independen, termasuk dalam hal pendanaan. Sistem pembiayaan yang independen memungkinkan lembaga pendidikan untuk mengembangkan program dan kebijakan tanpa campur tangan pihak luar. Salah satu model pembiayaan independen yang efektif adalah sistem wakaf, yang menjadi inspirasi bagi banyak universitas terkemuka di dunia.

Inspirasi dari Sistem Wakaf di Dunia Islam

Dr. Afifi, seorang dosen asal Nusantara di Universitas Oxford, mengungkapkan bahwa Universitas Oxford dan beberapa universitas terkemuka lain di Inggris menggunakan sistem wakaf. Sistem ini diadaptasi dari tradisi wakaf pendidikan di dunia Islam, seperti yang diterapkan di pesantren-pesantren di Nusantara. Wakaf adalah sumbangan aset untuk kepentingan umum dalam jangka panjang, yang keuntungannya digunakan untuk mendukung operasional dan pengembangan lembaga pendidikan.

Ulil Abshar Abdalla, yang pernah kuliah di Universitas Harvard, juga memberikan pandangan yang serupa. Menurut Ulil, pendidikan di Universitas Harvard didanai oleh sumbangan para alumni yang sebagian besar adalah miliarder dunia. Para donatur ini dibebaskan dari kewajiban membayar pajak oleh pemerintah setempat ketika mereka menyumbang ke universitas. Mereka lebih memilih menyumbang ke universitas daripada membayar pajak karena merasa bangga memberikan dana secara sukarela dibandingkan dengan kewajiban pajak yang ditetapkan pemerintah.

Keuntungan dari Sistem Wakaf

Model pembiayaan pendidikan yang independen melalui sistem wakaf memiliki banyak keuntungan. Pertama, lembaga pendidikan dan universitas tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak lain, baik itu pemerintah maupun Perusahaan dan lain-lain. Hal ini memungkinkan mereka fokus pada misi pendidikan dan penelitian tanpa tekanan eksternal, entah itu yang secara resmi bernama audit, monitoring-evaluasi (monev), dan dari pihak-pihak tidak resmi lainnya yang biasanya suka memanfaatkan titik-titik lemah menejemen pendidikan (sekolah) untuk kepentingannya sendiri.

Kedua, adanya dana yang stabil dan berkelanjutan dari wakaf memungkinkan lembaga pendidikan merencanakan program jangka panjang. Mereka dapat mengembangkan kurikulum, fasilitas, dan penelitian inovatif tanpa khawatir tentang fluktuasi pendanaan.

Ketiga, sistem wakaf dapat mempererat hubungan antara alumni dan almamater mereka. Alumni yang menyumbang merasa memiliki ikatan emosional dengan almamaternya dan berkontribusi pada keberlanjutan serta kemajuan lembaga tersebut.

Membangkitkan Semangat Wakaf di Dunia Islam

Sebagai umat Muslim, kita seharusnya bangga dengan tradisi wakaf yang telah lama ada di dunia Islam. Termasuk di tanah air yang sudah sejak lama menerapkannya dalam pendidikan madrasah dan pesantren. Wakaf telah menjadi instrumen penting dalam mendukung pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Menghidupkan kembali semangat wakaf dan sedekah di kalangan masyarakat Muslim adalah langkah penting untuk memajukan pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline