[caption id="attachment_228366" align="aligncenter" width="370" caption="Homeless World Cup 2012 (metrotvnews.com)"][/caption] Ada dua peristiwa "hitam-putih", sangat kontras dan mencolok mata yang ditayangkan TV pada berita sore tadi. 1. Pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Malarangeng yang bikin PSSI semakin terpuruk. Efek lanjutannya kisruh PSSI vs KPSI akan semakin menjadi-jadi. Sebab Andi yang diamanati untuk melerainya malah pusing dengan masalahnya sendiri yang lebih menghebohkan ketimbang soal kisruh PSSI. Kalau sudah begini, PSSI terancam disingkirkan dari keanggotaan FIFA. Lalu kompetisi sepakbola hanya bisa dilakukan antar klub di negeri sendiri dan tak bisa ke mana-mana lagi. 2. Kesebelasan yang terdiri dari para bekas pengguna narkoba dan penderita HIV/Aids justru sedang merayakan prestasinya yang gemilang di ajang Homeless World Cup 2012 di Mexico. Event internasional yang diikuti 62 negara itu berhasil menempatkan posisi mereka di peringkat 4. Indonesia terhenti di peringkat ini karena kalah dengan skor 2-6 oleh tim Brazil. Peringkat yang setara dengan posisi Argentina yang dirilis FIFA 3 Oktober 2012 lalu. Luar biasa. Ternyata dari seorang Bongsu Hasibuan (sang kapten tim) dkk. dan bukan Irfan Bachdim dkk yang telah berhasil mengibarkan sang Merah-Putih di panggung bergengsi World Cup. Lihatlah posisi timnas PSSI yang dinobatkan FIFA di peringkat 170 pada 3 Oktober 2012 lalu. Inilah peringkat paling rendah dibanding eranya Nurdin Halid yang kontroversial itu. Serendah-rendahnya, waktu itu (2011) Indonesia masih berada di peringkat 142. Sedangkan pada era Djohar Arifin posisi itu terus merosot. Sejak Januari yang masih berada di peringkat 143, 146, 147, 151, 153, 159, 168, dan sekarang 170. Memang bukan pada tempatnya membandingkan tim Bongsu Hasibuan dkk dengan tim Bambang Pamungkas dkk. Mereka pasti sama-sama orang hebat di kelasnya masing-masing. Sayangnya nasib Bambang Pamungkas dkk tidak seberuntung Bongsu Hasibuan. Bongsu dkk dibesarkan oleh kepengurusan yang solid dan bahkan oleh pelatih yang pada event Homeless World Cup Mexico City 2012 dinobatkan sebagai pelatih terbaik. Sementara Bambang dkk harus hidup di tengah carut-marutnya kepengurusan PSSI yang terus berhadap-hadapan dengan KPSI. Teruslah kalian bertengkar dan FIFA akan segera melempar kalian ke "laut" dan itu artinya kalian telah "mencoreng muka" bangsa ini. Untunglah bangsa ini masih punya juara Homeless World Cup Mexico City 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H