Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Sajak Akhir Desember

Diperbarui: 2 Januari 2025   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri @ams99 by. TextArt 

Sajak Akhir Desember

Diluar sedang gerimis,
Jiwaku meringis,
Hatiku menangis,
Tak mampu menepis;
Segala hal berkelindan manis,
dan juga sebab menyimpan perih.

Angin berhembus pelan,
Menggoyangkan jendela,
Membuka tirai dibaliknya,
Jatuh daun-daun kuning,
dari ranting-ranting pohon.
Seiring...
Kertas penanggalan luruh dari dinding kamar.

Tak lama berselang,
Hujan turun perlahan,
Tempias masuk ke tepi ruang,
Membasahi dinding-dinding,
dan juga cermin kaca.
Kulihat wajahku buram,
tak jelas bentuk dan rupa.

Semakin malam hujan kian deras,
Langit kian kelam,
Setelah tadi di penuhi cahaya kerlap-kerlip_dari segala penjuru,
Lampu sorot kota dan petasan silih berganti.

Sepertinya hujan tak mengizinkan,
Malam akhr tahun_bertabur bintang,
dan juga cahaya-cahaya lain,
dari anak-anak zaman.

Kuintip dari jendela,
Deras hujan telah menimbulkan genangan,
Lalu kembali kutatap cermin kaca,
Wajahku kian buram,
dengan selaksa kenangan yang kian tenggelam.

Balikpapan, 31 Desember 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline