Celoteh di Hari Batik Nasional
Hari ini seperti biasa, bangun pukul 05.00, melakukan banyak ritual pagi sebelum akhirnya benar-benar berangkat kekantor untuk melaksanakan aktivitas kerja sebagai abdi dalem.
Lazimnya jika hari rabu, pakaian yang dikenakan adalah baju putih celana hitam, tapi kali ini entah mengapa tiba-tiba ingin memakai batik. Meski memang ada beberapa alasan yang sejak kemarin terlintas dikepala, seperti ada rencana mau berkunjung ke suatu tempat yang rasa-rasanya lebih cocok memakai batik.
Dalam perjalanan bertemu dengan beberapa teman sejawat, eh ternyata semua memakai batik, dalam hati "masa iya mereka hendak ke acara kondangan yah diantara aktivitas atau setelah kerja, kok pada kompak"
Tak selang lama, ada seorang teman lainnya meski tak begitu akrab memakai baju putih. Ia tampak heran lalu bertanya; "kok pada pakai batik sih, ini kan masih rabu, besok hari kamis untuk dresscode batiknya''. Lantas di jawab kompak sama mereka yang pakai batik tadi dengan nada mengejek "uuuuuuu, dasar pegawai tidak update, ini kan hari dianjurkan memakai batik". Jadi tanggal 2 Oktober itu sudah resmi sebagai hari batik nasional, celoteh salah satu dari mereka.
Dalam hati saya bergumam, untung saja saya memakai batik, kalau tidak pastinya kena bully juga dari teman-teman. Mereka tidak tahu saja kalau motif saya memakai batik bukan karena tahu hari batik nasional, tapi karena persiapan mau ikut acara lain setelah kerja.
Eh,,, selain itu saya juga memakai batik hari ini karena kebetulan batik ini masih tergantung di dinding kamar pertanda pernah dipakai sebelumnya dan belum dicuci, jadi di pakai lagi aja, biar lebih hemat dan praktis, hmmmmm.
Penajam Paser Utara, 2 Oktober 2024
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H