Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Jembatan dan Rindu

Diperbarui: 15 April 2024 Β  20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

π™³πš˜πš”πš™πš›πš’ @πšŠπš–πšœ99 πš‹πš’. πšƒπšŽπš‘πšπ™°πš›πš

Jembatan dan rindu

Pagi menuntunku ke selatan
Menuju tempat pengabdian

Baru saja selesai hujan
Basah tanah-tanah, rumput-rumput, sepanjang jalan

Di ujung daratan, tempatku bermukim
Muara mengalami kelebihan debit air
Permukaannya pasang
Seperti rindu menjelma di pikiran

Jembatan di atas muara itu
Menyediakan dirinya untuk dilalui
Seperti rindu ingin segera melintas

Jika jembatan menghubungkan dua daratan
Untuk saling bertemu
Maka rindu menautkan dua insan
untuk saling meluahkan jenuh

Jikalau tak ada jembatan
Maka cukup jauh perjalanan untuk berputar
Mengitari daratan

Jikalau tak ada rindu
Maka cukup lelah perasaan untuk berpendar
Mengitari pikiran

Seperti hasrat semula
Rindu senantiasa menunggu di selatan
demi cita, cinta dan rindu tak kesudahan.

Penajam Paser Utara, 27 Maret 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline