Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Pengharapan Sebatang Kayu Lapuk

Diperbarui: 4 Juni 2023   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Pengharapan Sebatang Kayu Lapuk

Kamu
Hujan tanpa permisi musim kemarau
Pelangi senja yang beku

Kamu
Menjelma ingatan tanpa hulu
Terus mengalir tak berujung
...

Yang menunggumu datang di setiap waktu
Tak kenal ragu
Tak merasa pilu

Yang menunggu kabar setiap saat
Tak kenal penat
Senantiasa taat

Yang mencintaimu tanpa syarat dan ketentuan
Tak peduli anggapan
Hanya menatap masa depan

Yang merindumu dengan hakikat
Tak pernah menghitung-hitung agregat
Ingin Kau jadi bidadari di akhirat

Adalah Aku
Sebatang kayu lapuk
Di tepian pantai yang jauh dari hiruk pikuk

Balikpapan 16 Mei 2023
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline