Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi | Artemis

Diperbarui: 17 April 2022   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Artemis/Dokpri @ams99 By. TextArt 

Puisi : Artemis

Kulukiskan wajahmu di antara pagi dan puisi
Ketika matahari naik sepenggalah, ronanya kian memerah
Layaknya raut indah Humaira
Ketika malam hendak bertandang; ia teduh dan pasrah
Di keremangan malam; Aku mengusapnya penuh birahi

Kutuliskan namamu di antara senja dan sajak
Meski sebentar ia telah terekam begitu congkak
Merasuk hingga ke ufuk dan lubuk jiwa
Kendati malam telah menghapus jingga
Esok mentari akan menyulam kembali; menjadi semula

Kurapalkan perihalmu diantara subuh dan syair
Waktu, ketika kesunyian mencapai puncaknya
Keheningan merajai mayapada
Kepasrahan dua jiwa mengeja alam dalam sabda
Sebelum pagi tiba; Kau telah kembali suci

Penajam Paser Utara, 14 April 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Sajak yang Salah Alamat.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6258df2e3794d13ebd7c4862/puisi-sajak-yang-salah-alamat

Puisi Pilihan: Pagi Setelah Hujan.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6253e8b13794d1757401c882/puisi-pagi-setelah-hujan

Puisi Pilihan Lainnya: Di Puncak Bukit, Wajahmu Kupandangi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline