Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Karena Puasa

Diperbarui: 15 April 2022   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Karena Puasa / Dokpri @ams99 By. TextArt 

Puisi : Karena Puasa

Panas terik menghunjam
Haus dahaga mendera; kering kerongkongan
Tersedia air, bahkan yang dingin
Tak tergoda meminumnya sedikitpun
Meski dalam kesedirian

Hujan meluruh alam
Perut di landa rasa lapar; keroncongan
Terdapat aneka ragam makanan
Mencicipinya, rasa tak ingin
Kendati tak ada yang menyaksikan

Di tempat kerja ada kesempatan
Mendapatkan keuntungan dari pekerjaan
Bukan hak dan kewenangan
Sama sekali tak mengindahkan
Walau bisa menyelubungkan

Di jalan mendapat ujian
Orang-orang membuat kesalahan
Sebagian mengundang kekesalan
Sedikitpun amarah tak tertumpahkan
Memilih berlalu dari keriuhan

Di tempat-tempat pertemuan
Disaat seseorang menceritakan seorang yang lain
Diam tak menyambung
Menjaga lidah dari kekeliruan lisan
Bahkan pergi meninggalkan percakapan

Semua karena satu alasan
Puasa; ibadah rahasia kepada Tuhan

Penajam Paser Utara, 14 April 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Pagi Setelah Hujan

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6253e8b13794d1757401c882/puisi-pagi-setelah-hujan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline