Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Mengejawantah Rindu

Diperbarui: 10 Maret 2022   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Mengejawantah Rindu / Dokpri @ams99 By. Text On Photo 

Puisi : Mengejawantah Rindu

Waktu membawa kita mengarak ingatan
Tentang pagi yang cerah
Siang yang terik
Senja yang jingga
Malam yang purnama

Ingatan mengantarkan kita kepada kenangan
Tentang persuaan yang tak pernah bosan
Canda tawa yang riuh
Pelukan hangat
Marah yang tak punya alasan

Kenangan menyublim kita kepada rindu
Untuk bertemu walau sesaat
Bertatap meski sedetik
Bercanda dalam gelagak
Memeluk dalam hangat senja

Rindu kita tak pernah selesai
Sebab muaranya adalah temu
Dan Kita tak mampu memangkas jarak
Tak kuasa mempercepat waktu

Rindu buka tentang rasa yang meluah
Rindu adalah nyawa bagi kalbu
Sebab dengan rindu
Jiwa ini mengembara menuju titiknya

Rindu adalah ruang yang tersedia
Bagi cinta mengejawantah
Sebab rindu bermukim disana
Ia tak pernah pergi
Tak pernah lelah, meski ia hening

Rindu menyulut dendam
Sebab disana bertahta syakwasangka
Jangankan kepada manusia
Dalam rindu, cermin pun menjadi sumber cemburu

Lalu dengan apa kita merawat rindu?
Dengan doa dan harapan
Doa adalah bukan sekadar terucap
Tetapi apa yang terlintas dihati

Lalu bagaimana Aku mendefinisikan rindu?
Dengan seluruh kelindan pikir dan lisanku
Adalah untuk segala kebaikanmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline