Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Rindu yang Tertinggal

Diperbarui: 26 Desember 2021   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Rindu yang Tertinggal - Pemandangan Alam Mahakam Ulu / Dokpri @ams99

Rindu yang Tertinggal

Memang telah berlalu
Langkah kaki terdahulu
Jarak terlampau jauh
Padamu segala terlanjur

Perjalanan penuh sauh
Lelaki mengeja laku
Tak sekadar kewajiban gugur
Seperti musim berganti waktu

Di Mahakam Ulu
Tersimpan semacam penyembuh
Bagi luka lama tak sembuh-sembuh
Menjadi pelebur ragu menghapus pilu

Aroma senja berkelindan di ufuk
Ketika sore menunjukkan wajahnya malu-malu
Kau menuntun lenganku
Membalut sebuah ramuan penuh ampuh

Malam mendekap mimpi tak berujung
Suara-suara alam mengiringi
Menghipnotis kedalaman tidur
Yang lupa tafakkur

Pagi menyesakkan tubuh
Menari-nari dalam sejuk
Menyadarkan diri lebih dahulu
Sebelum mentari meluruhkan embun-embun

Kini perbedaan ruang dan waktu
Di Balikpapan merajut album
Ingatan mengembara menangkup renung
Mengeja jejak-jejak lampau

Jiwa terkenang indah wajahmu
Hati terpaut tingkah lakumu
Haruskah langkah kembali terukur
Menjemput rindu terlanjur bertaut

Balikpapan, 26.12.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline