Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Pengamen dan Nelayan Mengukur Nasib

Diperbarui: 7 Oktober 2021   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Pengamen dan Melayani Mengukir Nasib/ Pantai Tanjung Jumlah, Penajam Paser Utara - Dokpri @ams99

Pengamen dan Nelayan Mengukur Nasib

Seorang pengamen asyik menyanyi
Lagu gembira di pelataran pantai
Nelayan menarik sampan dari pesisir
Hendak menebar jala, menyambut rezeki
Meski tak pernah pasti, tetap pergi
Seperti pengamen, di bayar-tak di bayar; tetap bernyanyi

Suara pengamen tetap meninggi
Suara ombak juga berdesir
Bersahut-sahutan di telinga para pelesir
Mendengarnya tak hirau; pales atau nyarik
Sebagian tenggelam menyaksikan mentari pagi
Nelayan terus mengayuh rakit

Siapa mampu mengukur nasib
Saat zaman serba tak pasti
Berapa receh masuk kantong ajaib
Berapa ekor masuk jaring-jaring
Berapa lama bertahan menempa diri
Berapa lama negeri yang kian ngeri bersinar kembali

Balikpapan, 07.10.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Hipnotis Pagi

Puisi Pilihan: Sendiri

Puisi Pilhan Lainnya: Tangan Waktu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline