Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Hipnotis Pagi

Diperbarui: 6 Oktober 2021   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Hipnotis Pagi/ Dokpri @ams99


Hipnotis Pagi

Aku begitu menyukai pagi yang tabah dalam penantian
Ketika embun-embun masih bertahta di dahan-dahan
Ketika rembulan masih menampakkan wajah meski pucat pasi dalam pandangan
Ketika matahari bersembunyi di balik putihnya awan-awan
Ketika mekar kelopak bunga kembang sepatu menyambut penuh senyuman

Aku begitu menyukai pagi yang teguh dalam pendirian
Di kekalkannya dingin meski mentari hendak bertandang
Di siasatinya kabut agar tak segera raib, meski angin berhembus kencang
Di kepakkannya sayap burung-burung yang terbang di antara ilalang
Di cumbuinya sisa-sisa malam sebelum gelapnya benar-benar tenggelam

Aku selalu merindukan pagi yang rahasianya selalu terpendam
Bahwa kesejukannya tak mampu kita indahkan
Bahwa keheningannya tak sanggup kita tanggalkan
Bahwa kesegarannya tak mampu kita analogikan
Bahwa pagi adalah awal mengejawantahkan mimpi-mimpi semalam

Penajam Paser Utara, 06.10.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Ketulusan Hujan Oktober

Puisi Pilihan: Sendiri

Puisi Pilihan Lainnya: Gagal Bersembunyi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline