Hujan Menderas Mencipta Rindu
Hujan mengadar begitu deras
Ketika perjalanan tiba di tujuan
Bulir-bulir hujan menghunjam
Sepanjang pandangan
Menghalangi nanar rasa berkelindan
Menghardik rasa tak kesudahan
Rindu pun tiba-tiba menderas
Hujan terus meluruh
Tak henti-henti bagai busur panah
Segala permukaan yang nampak, menjelma basah
Sebagian menggenang
Di pikiran penuh mengenang
Bahkan kali ini di pelupuk mata tiba-tiba basah
Butirannya menetes di kedua pipi; mencipta dada gemuruh
Tenggarong, 18 September 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya: Betapa Kotaku Pernah Begitu Mempesona
Puisi Pilihan: Metamorfosis Cinta
Puisi Pilihan Lainnya: Algoritma Cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H