Demokrasi di Negeri Seberang
Kau berkata dengan sebal
Bahwa kami tak bermoral
Karena mencoret-coret dinding-dinding
Lalu kau hapus dengan kesal
Gambar-gambar warna-warni
Yang kami tulis dengan tulus hati
Kau berkata dengan angkuh
Bahwa kami tak bermutu
Karena mengucapkan kata-kata kritis
Lalu kau ingin bungkam
Dan menganggap perkataan sampah
Nyatanya; itu adalah merdeka nurani
Kau berkata dengan penuh prasangka
Segala nalar
Segala mural
Segala satire
Bahkan mungkin puisi ini
Kau anggap cikal bakal makar
Penajam Paser Utara, 31.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya: Seperti Hujan dan Cinta
Puisi Pilihan: Tak Seperti Biasa
Puisi Pilihan Lainnya: Kepada Sang Petuah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H