Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Ia Tak Pernah Mati (Untuk Wiji Thukul)

Diperbarui: 27 Agustus 2021   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Ia Tak Pernah Mati, Untuk Wiji Thukul/ Gramedia.com By Text On Photo 

Ia tak Pernah Mati
; Untuk Wiji Thukul

Penulis
Penyair
Aktivis
Tiga dalam satu; melebur

Ia menulis
Ia mencipta syair-syair
Ia pula pembela kaum tertindas
Ia tiga dalam satu; penulis, penyair, pembela proletar

Tulisannya adalah protes ketidakadilan
Syairnya menggenang
Ia adalah tulisannya, ia adalah syairnya; dalam pergolakan
Dalam " Peringatan ", Hanya ada satu kata: Lawan

Seluruh pada dirinya adalah puisi
Seluruh pada dirinya adalah simbol merdeka
Di setiap jengkal kaki; penuh gagah berani
Tak peduli para jenderal marah-marah

Meski kini menjadi misteri
Tak tahu kemana gerangan mencari
Adakah dirimu sedang memegang bunga di balik tembok
Ataukah sedang mencari tanah lapang

Selalu terngiang satu kalimat
; Mereka tak bisa meremuk: kata-kataku
Ia tak pernah mati, ia terus hidup dalam puisi-puisinya
Dalam apapun; istirahatlah tuan, istirahatlah kata-kata

Balikpapan, 26.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Persembahan Hari Lahir Penyair dan Aktivis Wiji Thukul 26 Agustus 1963

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Tak Seperti Biasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline