Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi | Kidung Asmara

Diperbarui: 15 Agustus 2021   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Kidung Asmara/ Dokpri ams99 By Text On Photo 

Kidung Asmara

/1/

Sebelum gempa terjadi, getaran bumi menjadi penanda
Setiap kapal berlayar, getaran mengitari sekelilingnya
Setiap udara berhembus, alam bergetar meresapi maknanya
Seperti itulah diriku, kekasih
Setiap bersua denganmu, betapa jantungku bergetar hebat tiap detik

/2/

Perihal udara, setiap yang hidup membutuhkan
Manusia, hewan, tumbuhan; tanpanya, tak mampu melanjutkan kehidupan
Setiap yang bernyawa memastikan ketersediaan
Kekasih, begitulah dirimu
Adalah udara bagi tiap hela nafasku

/3/

Perihal langit, adalah atap bagi segenap alam
Yang hidup maupun mati; di bawah perlindungan
Segala yang ada di kolongnya, menikmati curahan
Kekasih, demikianlah dirimu
Adalah rabung bagi rumahku

/4/

Perihal air, ialah sumber bagi segala kehidupan
Semua makhluk membutuhkan
Tak ada satupun penghuni bumi tak mengindahkan
Kekasih, khatamlah dirimu
Jika kasihmu tak tercurah, adalah takdir kehausan bagi diriku

Balikpapan, 15.08.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Sajak Futur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline