Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Anomali Waktu

Diperbarui: 28 Juli 2021   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Anomali Waktu (Dokpri @ams99 By Text On Photo) 

Anomali Waktu

Sejak pagi merasakan getar
Yang tak kupahami maksudnya
Ada semacam rasa berpendar
Mengaduk-aduk rindu hampa

Siang beranjak menyusuri hari; memunculkan debar
Merasuk ke kedalaman jiwa
Udara berhembus seadanya; hening mengadar
Keadaan memaksa berdiam di sunyi belantara

Sore mengulum waktu di penghujungnya
Hangat cuaca menjangkau sekawanan camar
Remang-remang cahaya mengantar senja
Hingga terlihat sekumpulan orang-orang abrar

Malam berselimut awan hitam nir cahaya
Kesepian menggapai birahinya; ambyar
Tak lagi ada ramai-ramai seperti waktu-waktu sebelumnya
Menjelma diam seketika sekeliling bandar

Penajam Paser Utara, 22.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Kecintaan Chairil Anwar Pada Puisi

Puisi Pilihan: Sejuta Kebaikan di Tengah Pandemi

Puisi Pilihan Lainnya: Pada Suatu Rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline