Anomali Waktu
Sejak pagi merasakan getar
Yang tak kupahami maksudnya
Ada semacam rasa berpendar
Mengaduk-aduk rindu hampa
Siang beranjak menyusuri hari; memunculkan debar
Merasuk ke kedalaman jiwa
Udara berhembus seadanya; hening mengadar
Keadaan memaksa berdiam di sunyi belantara
Sore mengulum waktu di penghujungnya
Hangat cuaca menjangkau sekawanan camar
Remang-remang cahaya mengantar senja
Hingga terlihat sekumpulan orang-orang abrar
Malam berselimut awan hitam nir cahaya
Kesepian menggapai birahinya; ambyar
Tak lagi ada ramai-ramai seperti waktu-waktu sebelumnya
Menjelma diam seketika sekeliling bandar
Penajam Paser Utara, 22.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Sebelumnya: Kecintaan Chairil Anwar Pada Puisi
Puisi Pilihan: Sejuta Kebaikan di Tengah Pandemi
Puisi Pilihan Lainnya: Pada Suatu Rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H