Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Perjalanan Paling Palung

Diperbarui: 15 Juli 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Perjalanan Paling Palung (Dokpri @ams99-By.Text On Photo)

Perjalanan Paling Palung

Ikan berenang
Burung terbang
Cicak merayap
Demikianlah sebagian fauna menjalani kehidupan
Aku berjalan menuju hatimu yang lapang
Agar aku bisa tenang dalam dekapan paling mendebarkan

Udara berhembus
Air mengalir
Api membakar
Demikianlah alam menyelesaikan tugasnya
Aku merangkak menuju dirimu yang kasmaran
Agar aku bisa leluasa menguasai kebinalan hasratmu

Alam menyeleksi dirinya
Mempertahankan eksitensinya
Berjalan di garis takdirnya
Aku mengadar pada rindu dan wajah
Kirana yang telah lama menangkup rahasia
; Bahwa tak pernah ternoda

Balikpapan, 15.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Sebelumnya: Renungan Senja tentang Corona.

Puisi Pilihan: Prasangka Hujan.

Puisi Pilihan Lainnya: Hujan dan Rindu Semalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline