Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Hakikat Hujan Bulan Juni

Diperbarui: 1 Juli 2021   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Hakikat Hujan Bulan Juni (Dokpri @ams99_By. Text On Photo)

Hakikat Hujan Bulan Juni

Di permulaan bulan juni
Hujan telah turun lebih dini
Membumi
Membasahi tanah-tanah pertiwi
Pun di pertengahan bulan juni
Hujan masih setia merintik
Seolah tak mau berhenti
Menilik alam tanpa selesai

Di penghujung bulan juni
Hujan tak jua henti-henti
Bahkan gerimisnya tak kunjung usai
Tanah, batu, seperti tumbuh bersemi
Rumput, pohon kian menari-nari
Di jalan mencipta genangan air
Di mata mencipta kelopak air
Di hati menjelma kenangan manis

Benarlah kata Eyang Sapardi
Tentang tabah, tentang bijak, tentang arif
Tak ada yang melebihi
Dari kesanggupan hujan bulan juni
Rahasia rintiknya
Menghapus jejak-jejaknya
Pembiaran atas yang terucap
; adalah pengabdian hakikat sejatinya

Balikpapan, 30.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya

Puisi Sebelumnya: Romansa Kumbang dan Bunga.

Puisi Pilihan: Anomali Pagi.

Puisi Pilihan Lainnya: Memburu Angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline