Anomali Pagi
Sepagi ini terbangun
Tak seperti hari-hari sebelum
Sejuk udara semalam menghanyutkan
Meninabobokan diri dalam temaram
Memutar jarum-jarum jam
Suara-suara alam menyeringai
Rimbun pohon-pohon di belakang rumah menyanyi
Burung-burung ceria berkicau manis
Di kejauhan nampak kabut-kabut tipis
Dunia memang fana, juga naif
Jendela terbuka sejak semalam
Hingga mengendap di baliknya embun-embun
Kuterka matahari akan lebih cepat datang
Nyatanya, semburatnya masih malu-malu tersenyum
Kuncup; seperti bunga di halaman
Balikpapan, 27.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca Juga Puisi Lainnya.
Puisi Pilihan Lainnya: Hujan di Matamu
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60d55124bb448622ed309e22/puisi-hujan-di-matamu
Puisi Sebelumnya: Tuhan, Perkenankan Doaku.
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60d775d0bb448670a205c652/puisi-tuhan-perkenankan-doaku
Puisi Pilihan Lainnya: Memburu Angin.