Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Perihal Asrar Kopimu

Diperbarui: 9 Juni 2021   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Perihal Asrar Kopimu (Dokpri @ams99_By.Text On Photo)

Perihal Asrar Kopimu

Pagi hari, sesaat setelah mata terbuka
Kau mengajakku minum kopi; dua cangkir kopi telah tersedia

Siang hari, sebelum bayang-bayang benda menjelma setengah
Kau mengajakku minum kopi; kali ini secangkir untuk kita berdua

Sore hari, sebelum magrib bertandang
Kau mengajakku minum kopi; secangkir kopi kita seruput bergantian

Malam hari, setelah yang terdengar hanya suara angin
Kembali kau mengajakku minum kopi; tanpa gula, katamu; agar aku kuat menantang zaman

Kopi telah menjelma fardu pada diriku
Seperti dirimu telah mewujud darah bagi tubuhku

Kopi telah menjadi candu bagi tubuhku
Seperti dirimu telah mengejawantah dalam pikirku

Kopi telah akrab di bibirku
Seperti kecupan lembut senyumanmu

Kopi telah sempurna menawan gigilku
Dari kehangatan lembah dan gunung dalam kekuasaanmu

Penajam Paser Utara, 08.06.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Sudah Sejak Lama

Puisi Pilihan Lainnya: Percakapan Malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline