Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi | Hujan Rahasia

Diperbarui: 2 Juni 2021   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi Hujan Rahasia (Dokpri @AMS99_By. Text On Photo)

Hujan Rahasia

Mungkin, kita pernah saling bercakap-cakap
Sebagai kawan yang lupa cara menerjemahkan ucap
Mungkin, di selasar rumah tua
Kau pernah menjelma hujan
Yang rintiknya lama dan perlahan

Aku menunggu redanya
Gerimisnya menerobos genting
Membasahi badan
Angin berhembus pelan
Lambat laun gigil tubuh kurasakan

Mungkin juga, kita pernah saling menyapa
Sebagai teman seadanya
Berbicara terbata-bata
Tak mampu menuntaskan kata
Hingga senja raib, hanya saling menerka

Sekuat apapun embun di pagi hari
Akan tetap meluruh seiring terbit mentari
Tak sanggup menahan diri
Dalam kehangatan tak berperi
Menyerah pada takdir

Sepertinya mungkin memang hujan telah rela
Menjadi rintik-rintik seadanya
Hingga ia merasa, sudah cukup waktunya
Ketika aku kembali berteduh di selasar
Pertemuan kita tetap rahasia

Penajam Paser Utara, 2 Juni 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Fragmen Rindu

Puisi Pilihan Lainnya:Isyarat Senja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline