Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi Ramadan: Komposisi Puasa

Diperbarui: 23 April 2021   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Madinatul Iman, Balikpapan Islamic Center_Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Puisi Ramadan: Komposisi Puasa

Dini hari dingin
Bangun dari pembaringan
Kantuk, letih tertahan
Mesti ditunaikan

Azan subuh berkumandang
Keutamaan mengakhirkan
Penanda awal menahan
Makan, minum dan segala hal membatalkan

Azan zuhur berkumandang
Lalu disusul asar kemudian
Segera memenuhi panggilan
Selalu menyegerakan di waktu permulaan

Matahari terbenam
Magrib menandai diri; kumandan azan
Makan, minum di halalkan
Setelah seharian di haramkan

Tak lama berselang
Azan terakhir menggemakan
Empat rakaat isya wajib di tunaikan
Fardu pungkasan

Kuliah tujuh menit; kultum
Khusyuk mendengarkan
Nutrisi rohani; pengobat batin
Sepanjang hari bergelut jasmani, giat badan

Tarawih, sunnah paling utama ramadan
Mengambil saf paling depan
Sebagai keutamaan
Mengumpulkan pundi-pundi amalan

Balikpapan, 19 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya

Puisi Pilihan Lainnya: Sebelum Pancaroba

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline