Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Galau

Diperbarui: 3 April 2021   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Galau

Ia duduk di tepi danau
Airnya keruh
Gelombangnya hilang timbul
Di permainkan angin yang rapuh

Ia mengumpulkan batu-batu
Diletakkan di samping tempat ia duduk
Lalu di lemparkannya ke tengah-tengah permukaan air satu-satu
Mulutnya komat-kamit tidak berhenti berkicau

Berkali-kali lemparannya memantul satu
Beberapa percobaan dua kali pantul
Selebihnya kelebu
Tapi ia tak mau tahu, terus saja ia begitu

Sesekali kakinya di ayun
Ke bbibir danau yang tidak lagi biru
Memercik air tak menentu
Membasahi sebagian besar baju dan tubuh

Lalu ia memutar pandangan beku
Matahari hendak meluruh di ufuk
Ia lunglai dalam sekujur tubuh kaku
Terlupa; Hajat melihat senja Ia kesitu

Penajam Paser utara, 1 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnnya: Risalah Malam

Puisi Pilihan Lainnya: Doa Senja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline