Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Lelaki yang Menggigil Rindu

Diperbarui: 26 Maret 2021   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Lelaki yang Menggigil Rindu

Malam merangkak perlahan
Menyusuri segenap penjuru alam
Tak terkecuali di tempatku bergumam
Pun gelap telah tertakdirkan

Disebuah bukit mungil
Ketika angin senja hendak pergi
Lembah petang baru saja raib
Seseorang sedang memikirkan perihal; khawatir

Keheningan menerokai
Hanya terdengar suara-suara ganjil
; angin berdesir, seekor jangkrik, kuak anak sapi
Hatinya terenyuh dan ia menangis

Di pikirannya berkecamuk
Seseorang telah pun di nanti-nanti
Sepanjang siang tak bertemu
Hendak kemana ia bermukim diri

Dalam redup cahaya rembulan
Kembali ia mengirim air matanya
Tak kuasa menoleh jejak-jejak kisah kasih
Dan rindu terlanjur menggigil

Balikpapan, 26 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya: 

Puisi Sebelumnnya: Permulaan Pagi

Puisi Pilihan Lainnya: Demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline