Kecamuk Hening
Kulihat ke ujung cakrawala
Hamparan mega-mega
Awan-awan memancar
Kilat-kilat di langit-langit, menyambar-nyambar
Menjelma gemuruh-gemuruh keras
Alam sibuk mengendalikan dirinya
Kubaca semesta dengan abjad terbata-bata
Ketika waktu semakin menua
Kuheningkan kepala dalam-dalam
Kemudian angin mengulum debu-debu, juga suara-suara
Keheninganku makin ruam
Sendiri dalam kelam
Seketika hujan meluruh
Menerjang angin ;liar menari-nari
Belum juga usai kehusyukanku
Layar terbentang memutar diri
Tak ada terjadi sesuatu
Aku masih bersila dalam tafakur; Menanti jawaban sunyi
Penajam Paser Utara, 14 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Lainnya:
Puisi Pilihan: Sendiri di Bawah Terik
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60451b048ede480d6110ee32/puisi-sendiri-di-bawah-terik
Puisi Sebelumnya: Demokrasi
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/604b2704d541df7421096243/puisi-demokrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H