Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi | Sepertiga Malam

Diperbarui: 13 Maret 2021   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumparan

Sepertiga Malam

Antara malam dan pagi
Gelap gulita
Cakrawala redup pasi
Hening, tak ada suara
Tersisa saja;
Jarum jam dinding berputar, berdetak
Tikus-tikus berlarian di beranda

Malam merangkak pelan
Seperti ia letih mendaki terang
Mentari pun masih lama terundang
Dan angin tumpul kerontang
Serak di kerongkongan
Sedang belumlah cukup tiga hari hujan tak turun
Kita teperdaya musim

Memagut sepi
Tak ada tepi
Mengunci diri, terkadang menjadi solusi
Tak ada pilihan lain
Antara malam dan pagi
Semua sibuk dalam mimpi
Pun diri ini saja terapit sendiri

Balikpapan, 13 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Hendak Tinggal.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/604b20b6d541df209c3b5e92/puisi-hendak-tinggal

Puisi Pilihan: Sendiri di Bawah Terik.

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60451b048ede480d6110ee32/puisi-sendiri-di-bawah-terik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline