Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi | Pagi Hari

Diperbarui: 9 Maret 2021   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99_Teluk Balikpapan

Pagi Hari

Udara mengadar nyaris tanpa hembusan
Kabut-kabut tipis cerai berai tak karuan
Aku memanggil-manggil namamu ketika keheningan menyeruak
Tak ada terang, tak juga gelap
Samar dan redup sepanjang pandang

Di teluk tempat mengais-ngais tiap saban
Tenang, seolah enggan menghanyutkan
Engkau mengirim sejumput harapan
Yang tak pernah Kau selesaikan
Hanya terkenang sepanjang ingatan

Sebatas itukah kita bercengkerama
Membatas pada dinding-dinding masa
Sementara matahari kian menanjak
Kita tak bergerak saling menuju
Aku terus saja membatin dan Kau masih membatu

Penajam Paser Utara, 8 Maret 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Sendiri di Bawah Terik

Puisi Pilihan: Pada Sebuah Persinggahan Singkat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline