Hujan Belum Juga Reda
Tidak seperti dirimu
Dan juga orang-orang selain diriku dan dirimu
Diriku masih pun belum terlelap di sepertiga malam terakhir
Aku terjaga di depan layar ketik
Sembari meraba wajahmu pelan-pelan yang sedang khusyuk menenun mimpi
Aku tertegun di depan meja kayu di bawah cahaya lampu pijar terang
Menyinari wajah, menghangatkan badan
Di luar hujan belum juga jeda sejak azan magrib berkumandang
Kuterka rinainya akan menjelma genangan
Nyatanya mencipta kenangan
Mungkinkah hujan akan reda?
Atau ia akan mendera hingga pagi tiba
Sepilihan Sajak "Hujan Bulan Juni"
Masih terbuka lebar-lebar di depanku
Ia tak tuntas-tuntasnya Kubaca
Persis seperti dirimu yang tak pernah selesai Aku Eja
Balikpapan, 2 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca Juga Puisi Lainnya :
Puisi Sebelumnya : Merindu Rembulan.
Puisi Pilihan : Perahuku Tak Sampai ke Samudera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H