Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Redup Pagi

Diperbarui: 26 Februari 2021   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99_Pelabuhan Speed-Kelotok Kampung Baru, Balikpapan

Redup Pagi

Pagi meredup kelam
Tak ada berkas cahaya mentari
Tak ada sapaan kicau burung pipit
Cakrawala tertutup penuh awan putih
Dugaan hujan akan turun
Menerka rindu hendak bertandang

Pelabuhan tempat bertolak
Ramai di kunjungi hingga sesak
Rasa semalam masih membelasah
Pun menimbulkan sesak didada
Tak ada kabar berita
Tak seperti lazimnya

Bahtera kecil melaju dalam riak teluk yang tenang
Menghadirkan hembusan angin cukup deras
Cukup mudah mengoyak pakaian rapi
Mendinginkan hangat tubuh; Menggeligis
Cukup untuk melupakan rindu sesaat
Pada hati terlanjur bertambat

Teluk Balikpapan, 26 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga Puisi Lainnya : 

Puisi Sebelumnya : Perkenalan Singkat. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/60375b258ede48684f0d8d32/puisi-perkenalan-singkat

Puisi Pilihan : Perahuku Tak Sampai ke Samudera. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/600509e48ede48417b4b1792/perahuku-tak-sampai-ke-samudera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline