Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Pagi di Tepi Telaga

Diperbarui: 15 Februari 2021   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Pagi di Tepi Telaga

Sepagi ini kita disini
Mendengarkan desir-desir pasir
Seperti suara lantunan syair surga
Seperti ranum cinta Ali dan Zahra

Kita duduk berhadapan di tepi telaga
Saling memandang: bercengkerama
Juga sepasang angsa
Berenang-renang mengepakkan sayap-sayapnya

Diujung rimbunan pohon kumbuh
Kau menyebutnya Schoenoplectus mucronatus: fasih
Tumbuh subur sepasang bunga teratai
Kupetik kembangnya satu, kusisakan dua tangkai

Selalu ada pancaroba
Diantara dua musim yang beredar
Seperti kita yang beranjak
Dari sepi dan ramai yang menanak

Akan terbit matahari seperti sedia kala
Sebab hujan enggan menyapa
Diantara buih-buih airnya
Telaga tetap menyapa

Pada telaga: ada cahaya memantul dipermukaan
Dan kita menikmati kemilaunya
Ada harapan menikmati sepenggal senja
Dan kita menantinya tanpa alpa

Penajam Paser Utara, 15 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Gusdur Bahagia di Hari Raya Imlek.

Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline