Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Anomali Pagi

Diperbarui: 11 Februari 2021   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Anomali Pagi

Kumenduga pagi akan dilanda hujan
Semalam suntuk udara merambat sangat pelan
Dan cuaca lebih hangat

Kutemui kabut tipis mengadar
Menyambut hari, menyeringai alam
Aku menikmati pesonanya

Kuterka ombak di teluk akan tenang
Perjalanan akan lebih menenangkan
Riuh angin dilautan tak setenang di daratan

Adakah pagi yang meneduhkan?
Dengan sinar panas
Kebisingan kota, kekacauan pikiran

Adakah pagi yang indah
Dengan sejauh pandang hanya ilalang menguning
Kesemrawutan desa, kehilangan akal

Adakah pagi yang lebih anomali
Selain sejuknya menggigil
Dan matamu yang sembab
Sedang Aku tak mampu menyembuhkannya

Penajam Paser Utara, 11 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/600509e48ede48417b4b1792/perahuku-tak-sampai-ke-samudera

*Puisi Sebelumnya: Cerita Seorang Kawan. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/601d98df8ede482218306c63/cerita-seorang-kawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline