Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Cerita Seorang Kawan

Diperbarui: 6 Februari 2021   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Cerita Seorang Kawan

Aku melihat seraut wajah nampak redup
Guratan resah begitu nampak hebat bergelayut
Tampak menahan beban berat pikiran berkelindan

Secangkir kopi menemani sejak ia duduk sendiri
Sesekali ia melihat layar handphone
Sesekali ia membuka kacamata
Memastikan kebenaran apa yang terbaca oleh matanya

Sesaat ia mengamati sekeliling ruang kafe
Silih berganti orang lalu lalang
Ia tetap saja menikmati
Kesendiriannya yang rapuh

Terlihat ia memesan makanan
Sejurus kemudian dan tanpa ampun
Dilahapnya makanan itu secara cepat

Secangkir kopi sudah ia seruput
Cangkir kedua mendarat dihadapannya
Diaduknya rata dan kembali ia hirup
Lalu ia mengelus dada dan menghapus bulir air di pipinya

Siapa kah Dia?
Adalah seorang kawan
Yang telah mencurahkan segala daya dan upayanya
Untuk mempertahankan cinta dan integritasnya
Namun tak dianggap, tak dihargai

Balikpapan, 5 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

* Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera.

* Puisi Sebelumnya: Hitungan-hitungan dengan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline