Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Belajar Cinta, Kasih, dan Rindu pada Sebatang Pohon

Diperbarui: 4 Februari 2021   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dakwatuna

Belajar Cinta, Kasih dan Rindu pada Sebatang Pohon

Senja kemarin, secara tak sengaja
Pada sebuah vestibula
Rumah tua yang dikelilingi pohon varia
Aku mendengar percakapan seorang Anak remaja dan Ayahnya

Dengan nada serius
Sang anak bertanya lugas
Ayah! Apakah artinya cinta, kasih dan rindu?
Dan apakah ia bisa menempat dalam satu kesatuan yang utuh?

Sang Ayah, menghela nafas panjang
Lalu berpikir dan memandang sekeliling

Anakku!

Jika Kau ingin melihat cinta
Maka pikirkanlah tentang akar pohon itu
Meski tak terlihat
Ia menyerap air, mineral dari dalam tanah
Untuk keseluruhan bagian-bagiannya

Jika Kau ingin menyaksikan kasih
Lihatlah batang pohon itu
Terlihat paling besar dan kokoh diantara komponen-komponennya
Ia berkenan menjadi wadah bagi tumbuhnya
; dahan, ranting, dan daun

Jika Kau ingin merasakan rindu
Maka saksikanlah daun-daun itu
Bagaimana ia tetap menahan kecamuk rasa
Terik mentari, Guyuran hujan
Demi untuk; pernafasan, pembuatan makanan, tidak hanya untuk dirinya

Satu kesatuan sempurna dan utuh
Tentang cinta, kasih dan rindu
Mengejawantah dalam simfoni pohon
Menjelma; biji, bunga dan buah
Berdaya guna, berhasil guna
Untuk dirinya, manusia dan alam
Dan ia melakukannya sepanjang hayat
Tanpa ria, tak kenal pamrih

Penajam Paser Utara, 4 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

* Puisi Pilihan: Perahuku tak Sampai ke Samudera.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline