Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Selepas Hujan

Diperbarui: 31 Januari 2021   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Selepas Hujan

Udara menjingkat memenuhi beranda
Memenuhi ruang-ruang basah
Anak-anak kecil masih hikmat berlarian
Mengejar mimpi-mimpinya semalam
Yang diyakini bakal tiba masanya

Tanah-tanah membasah
Hijau-hijau rerumputan rebah
Pada tanah-tanah kosong tak berpenghuni
Setengah air menggenang
Sepanjang pandang mengenang

Pada sebatang pohon mati
Seekor burung jalak berkicau nyaring
Mencari rimba kemana sang betina
Tak jua muncul kendati hujan mereda
Siulannnya tak bermakna

Air meluah di gorong-gorong jalan
Menghanyutkan segala yang merintangi
Membersihkan wadahnya
Sepertinya tadi hujan begitu deras
Nampak seperti derai di pelupuk mata sang jalak

Udara berhembus kian kencang
Menimbulkan suara-suara;
Daun berguguran, dahan bergesekan, pohon bertautan
Kicau jalak kian kencang
Rindunya berkumandang; Belum jua ada jawaban

Balikpapan, 30 Januari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline