Hujan Menjelma Suara
Apakah yang Kau dapat defenisikan dari hujan ?
Rinainya tak beraturan
Sekehendaknya pergi dan datang
Ia tega membasahi jalan-jalan
Sedangkan para pejalan sedang berkelana
Menyusuri ruang-ruang tersisa
Menapaki waktu-waktu menaja
Apakah yang Kau dapat defenisikan dari hujan ?
Apakah kau percaya jika ia sekadar siklus alam
; Panas Mentari memaksa segala yang basah menjelma uap
Mewujud embun
Awan dan angin bersinergi menjelma bulir-bulir air
Lalu turun dengan pongah
Sesederhana itu?
Apakah mungkin hujan akan mencipta suara-suara ?
Di balik hutan-hutan gundul
Di sungai-sungai menyempit
Di selokan-selokan buntu
Di jalan-jalan dan lingkungan kotor
Dan semua itu di bumi kita
Menari-nari di depan mata
Suara hujan dan tarian makhluk abstrak
Menyatu dalam simfoni waktu
Deras rinainya mencipta luapan emosi
Penari makin asyik, tak sadar diri
Kita menjadi penonton setia
Alam tak mampu menampung cerita
Air berkecamuk dan marah; Kita menderita
Penajam Paser Utara, 22 Januari 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera
*Puisi Lainnya: Menjelma Bayang-bayang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H