Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Hujan Menjelma Suara

Diperbarui: 22 Januari 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Hujan Menjelma Suara

Apakah yang Kau dapat defenisikan dari hujan ?
Rinainya tak beraturan
Sekehendaknya pergi dan datang
Ia tega membasahi jalan-jalan
Sedangkan para pejalan sedang berkelana
Menyusuri ruang-ruang tersisa
Menapaki waktu-waktu menaja

Apakah yang Kau dapat defenisikan dari hujan ?
Apakah kau percaya jika ia sekadar siklus alam
; Panas Mentari memaksa segala yang basah menjelma uap
  Mewujud embun
  Awan dan angin bersinergi menjelma bulir-bulir air
  Lalu turun dengan pongah
Sesederhana itu?

Apakah mungkin hujan akan mencipta suara-suara ?
Di balik hutan-hutan gundul
Di sungai-sungai menyempit
Di selokan-selokan buntu
Di jalan-jalan dan lingkungan kotor
Dan semua itu di bumi kita
Menari-nari di depan mata

Suara hujan dan tarian makhluk abstrak
Menyatu dalam simfoni waktu
Deras rinainya mencipta luapan emosi
Penari makin asyik, tak sadar diri
Kita menjadi penonton setia
Alam tak mampu menampung cerita
Air berkecamuk dan marah; Kita menderita

Penajam Paser Utara, 22 Januari 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera

*Puisi Lainnya: Menjelma Bayang-bayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline