Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Sepadan

Diperbarui: 19 Januari 2021   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islampos

Sepadan

Aku menduga kuat
Akan begini penghabisan kisah Kita:
Kau pasrah, menolak Aku dengan sadis
Menerima pinangan insinyur klimis
Demi utang bapakmu yang tinggal seuprit.

Pergilah!
Kita tak mungkin bahagia dengan cara sederhanamu
Aku pun terpaksa demi orang tuaku
Aku takut dosa, meski padamu Aku masih cinta
Demikian katamu; sebelum senja benar-benar beranjak.

Aku lelaki; punya ego, meski sedikit harga diri
Kuputuskan untuk pergi
Dan mulai hari ini
Aku akan "Bambong"
Sampai kutemukan penggantimu yang sepadan; Harapanku, seorang biduan.

Lima tahun kemudian, tanpa ada kabar
Kita tak sengaja bertemu di warung makan ikan bakar
Kau sudah punya anak lima
Aku sudah punya istri dua;
Satu penyanyi kasidah, satunya juragan tanah.

*Seuprit: Kata gaul dalam Bahasa Bekasi, artinya sedikit, secuil
*Bambong: Kata gaul dalam Bahasa Bugis Makassar, artinya Pengangguran, Pengembara

Balikpapan, 18 Januari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Perahuku Tak Sampai ke Samudera 

*Puisi Pilihan Lainya: Menjelma Bayang-bayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline