Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Menyulam Mimpi

Diperbarui: 14 Januari 2021   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi @AMS99

Menyulam Mimpi

Merasakan rindu dalam lamunan
Mendekap kejora yang berimbun
Di telaga biru itu ku endapkan
Segala rasa; konsisten
Berkumandan hati dan pikiran

Dengan susah payah ku kumpulkan segala instrumen
Demi rajutan pertemuan
Aku menunggumu tanpa jemu
Hingga jumlah purnama tak terhitung
Aku terus aja menjaga asa itu

Kelindan telah menambat
Dalam nyala yang redup
Hendak ku luahkan sisa-sisa semerbakmu
Yang Kau titip di saku
Mengendap pelan secara verbatim

Aku tak pernah berhenti
Menyusuri lorong - lorong gelap
Penghuninya seolah mati
Di tanganku tersisa pelita
Dan angin berhembus tak lelah

Aku ingin mengakhiri cerita
Tentang Kita ; Cita dan Cinta
Bersama melintasi alam dan keajaiban
Meski samar dan berpendar
Kuyakini; Engkau bersemayam di jiwa

Penajam Paser Utara, 14 Januari 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

* Tulisan Sebelumnya: Cerita Fabel: Kehidupan Bertetangga Semut dan Jangkrik. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5ff70aa3d541df383d4c0282/cerita-fabel-kehidupan-bertetangga-semut-dan-jangkrik

* Puisi Pilihan Lainnya: Hujan Menderas di Bulan Januari. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5ff505218ede48794c2a8585/hujan-menderas-di-bulan-januari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline