Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Mata yang Telah Menua dan Sunyi

Diperbarui: 20 Desember 2020   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: depositphotos

Mata yang Telah Menua dan Sunyi

Mata itu
Kukenal begitu rupa
Akrab di mataku
Fasih dalam padanganku
Seperti sepasang mata elang
Sorotnya tajam
Tak pernah goyah oleh sekadar
Debu - debu beterbangan
Peluh - peluh menetes menghinggapinya

Mata itu
Indah, manis, berkarakter
Nyaris tak pernah mengeluh oleh keadaan
Aku tak pernah menyaksikan
Bulirnya tumpah
Selain pada tiga hal;
Mengingat Ibu
Kematian Ayah
Dan penderitaan kaum marjinal

Mata itu
Kini mulai mengerang perih
Beralaskan lensa tebal
Rapuh melewati masa
Sorot lemah termakan usia
Tak lagi kulihat bola mata liar
Mencari tualang
Menjawab teka teki
Mata itu kini; telah menua dan sunyi

Balikpapan, 19 Desember 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Anomali Rindu

*Puisi Pilihan Lainnya: Sesuatu Dalam diriku 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline