Anomali Rindu
Hujan membawa kabar tentang dirimu
Ia mengendap di rimbunan basah dedaunan
kuyup oleh bulirnya yang ramai dan konstan
Aku melihatnya menari - nari lembut
Dan Aku menikmati lekuk - lekuk tubuhnya; ranum
Di atas dahan-dahan rindu
Aku menunggu kabarmu
Kau mengirimkan isyarat semu
Bahkan cepat - cepat pagi Ku kecup
Agar ia tak lekas menjauh
Awetnya hujan membantu meluruh
Dan Ku resapi detik demi detik berlalu
Aku menikmati keadaan ini
Sebagai konsekuensi cinta dan rindu anomali
Tertegun dalam keresahan berkelindan
Aku pasrah dan gamang
Kau larut mengesir kesempatan
Balikpapan, 19 Desember 2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Puisi Sebelumnya: Bukan Perempuan Malam
*Puisi Pilihan Lainnya: Sesuatu Dalam Diriku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H