Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Kota-kota yang Melahirkan Sajak

Diperbarui: 8 Desember 2020   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99_Kota Samarinda Tampak Dari Hotel Aston

Kota-kota Yang Melahirkan Sajak

Kota-kota terlewati
Dalam perjalanan hidup
Jalan-jalan aspal mulus
Jalan-jalan beton lasuh
Jalan-jalan tanah berdebu

Kota-kota ku lalui
Hingar-bingar kehidupan
Rumah-rumah tinggal
Kantor-kantor pekerja
Ruko-ruko niaga

Kota-kota menenun masa
Dengan atap-atap rumah menua
Tiang-tiang listrik berkarat
Sepanjangan selokan tersumbat
Zebra cross yang memudar

Kota-kota mengepalkan eksistensi
Para pekerja berpakaian rapi
Kemeja mewah berdasi
Di atas pacuan kuda besi
Tak basah oleh hujan, tak panas terik mentari

Kota-kota menghardik posisi
Para pekerja berpenampilan lusuh
Pekerja serabutan, pekerja pinggiran;
Buruh, pedagang emperan, penjaja makanan
Pemulung, sopir, segala tukang

Kota-kota terus melaju dalam zaman
Bergiat dalam karya
Orang-orang tenggelam dalam pencarian;
Perihal menumpuk pundi
Bertahan hidup, menunda mati

Kota-kota mengasuh dalam buaiannya
Membelai hasrat orang-orang kaya
Mengubur mimpi orang-orang jelata
Mengajariku tentang kejam dunia
Ku tuliskan dalam sajak sederhana

Samarinda, 7 Agustus 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Puisi dan Sunyi  

*Puisi Pilihan Lainnya: Desember Telah Menaja Dirinya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline