Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi dan Sunyi

Diperbarui: 4 Desember 2020   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

* Puisi Sebelumnya: Siapakah Dirimu yang Hendak Ku Bawa Pulang https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fc8bda9e32c4778e55ba872/siapakah-dirimu-yang-hendak-ku-bawa-pulang

Puisi dan Sunyi


Kutemukan kembali lembar demi lembar
Daun-daun kisah, melebur
Dalam hening yang gusar
Kata-kata bertafakur

Segala ucapan pilu
Tertuang kalimat-kalimat syahdu
Lindap di bibir
Menjelma puisi

Gugusan gubahan
Menggerogoti nalar, melarung pikiran
Merasuk sukma, mendarah daging
Dan akhirnya menjadi sulbi

Dalam lelap, ia menemaniku
Menggurat isyarat kembang tidur
Bahwa hidup adalah perjalanan menuju akhir
Dan tidur adalah miniatur kematian itu

Malam ini Aku ingin tidur secepatnya
Sebab Ku tahu ia akan selalu hadir menjaga
Sunyi yang bergulir
Merayap ketar-ketir

Aku tak tahu apakah ia pernah pergi
Mengembara walau sebentar
Mencari wajah baru yang lebih rumit
Lalu kembali ke alam sadar

Sesekali ia memandangku tajam
lewat tumpukan kata-kata mapan
Isyaratnya mengajakku terbenam semakin dalam
;Tidur, rindu dan sunyi manunggal bersemayam

Samarinda, 3 Desember 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

* Puisi Pilihan Lainnya: Desember Telah Menaja Dirinya https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fc6fb8f8ede48748a3d0ca2/desember-telah-menaja-dirinya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline