Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Perempuan Sunyi

Diperbarui: 24 November 2020   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Republika

Perempuan Sunyi

Kau menjemput pagi
Seumpama kekasih
Kabut mengendap - endap
Cukup tebal mengasap

Awan menggantung di langit-langit
laksana wajah - wajah letih
Kau masih asyik menenun kerudung putih
Menjelma bidadari

Surya lembut memancarkan sinar
Pagi menyampaikan kabar
Semburatnya hangat
Meneduhkan wajahmu lamat-lamat

Sebelum hari ini
Matahari telah memanggil hening
Di leburkannya cahaya-cahaya
Menyatu di kesunyian

Waktu terus beranjak
Gumpalan awan mendadak hitam pekat
Serupa moncong cerobong pabrik-pabrik tua
Warisan penjajah

Kakimu tetap berjalan
Menyusuri setapak dan lorong-lorong
Sepasang sepatu Kau kenakan
Menemani tanpa sedikit pun keluhan

Sepanjang jalan ramai
Ia tetap sepi
Tak hirau sekeliling
Pandangannya tajam kedepan menyiasati

Kau perempuan pagi
Kukenal dan Kuakrabi
Setia pada hening dan sunyi
dan Aku hanya bisa mengagumi

Penajam Paser Utara, 24 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

* Puisi Sebelumnya: Perjalanan Pilu Peluk Puri https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fbb2c438ede4802a571b622/perjalanan-pilu-peluk-puri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline