Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Perihal Kesunyian dan Harapan

Diperbarui: 22 November 2020   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: via Kompas Lifestyle

Perihal Kesunyian dan Harapan


Di Kota ini
Selalu kuharap dirimu datang menemani
Menyalakan tungku bara api

Aku mendamba kehangatan
dari dingin malam kehampaan
Tak kuasa sendiri menahan gigil badan

Kecemasan tak bertepi
Jika jawaban belum juga kutemui
Perihal harapan-harapan tak pasti

Tak Ku pelihara asa selain tentangmu
Rela kutinggalkan segala riuh
Karena Kau yang memegang edelweis depan pintu

Lautan antara kita membentang jarak
Ku pastikan terlewati dalam putaran waktu pendek
Ku siapkan kompas untuk menjangkau pasti; tak menebak-nebak

Seruak cemas di bening bola matamu
Akan kuhapuskan jejak-jejaknya tanpa sisa; utuh
Ku tiriskan lembut segala duka di benakmu

Aku menunggu kepastian
Hadirmu menjadi pelepas dahaga kehausan; bertahun - tahun
Hujan bagi kemarau, Bandar bagi kesunyian  

Entah sampai kapan
Aku menjaga dan memelihara setangkai harapan
Ke arahku bahtera Kau layarkan

Balikpapan, 22 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Paradoks Pagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline