Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Majelis Rindu

Diperbarui: 19 November 2020   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Bawaslu Kabupaten Penajam Paser Utara

Majelis Rindu

Setelah pengembaraan cukup panjang
dengan setangkup rona melelahkan
dan sejumput perhelatan
Berjuta jarak tempuh
Membuat kita bertelimpuh
Dalam perjamuan fungsi yang kudus
Hajatan fardu
Aparatur.

Kita adalah secawan rindu
Bergumul menorehkan luka dan pilu
Berhikmad mencipta amal bakti pandu
Membuat garis - garis peta baru
Ada raga lelaki menggagahi
Ada tubuh wanita menimpali
Wajah kita saling bertatapan
Otak kita menjelajah ke alam paripurna pikiran.

Berlalu sekian puluh purnama
Perjalanan waktu panjang kita eja
Di ruang waktu kini
Bersua menempa diri
Kita bersumpah pada terik mentari dan gelap malam
Akan setia mengabdi pada cinta dan kerinduan
Ingin kuringkas waktu agar kita kian lekat
Hingga dekap erat kapabilitas kita tak lamat - lamat.

Balikpapan, 16 November 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya: Lelaki di Atas Pusara Ayahnya https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5faddbed8ede487ace064942/lelaki-di-atas-pusara-ayahnya

*Puisi Lainnya: Sejarah Cinta Gila https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fac9d6c63312273ba417392/sejarah-cinta-gila




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline